#50. Sejarah MIUI dari CyanogenMod: Transformasi Menjadi Salah Satu Custom ROM Terbesar
Siapa yang nggak kenal dengan MIUI? Pengguna smartphone Xiaomi pasti sudah sangat akrab dengan custom ROM ini. Tapi, tahukah kamu bahwa MIUI memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan CyanogenMod, salah satu custom ROM Android paling legendaris? Yuk, kita telusuri bagaimana MIUI berkembang dari CyanogenMod hingga menjadi seperti sekarang.
Awal Mula: Dunia Custom ROM dan CyanogenMod
Di dunia Android, custom ROM bukan hal baru. Sejak sistem operasi Android pertama kali diluncurkan, para pengembang independen berusaha memodifikasi kode sumbernya agar sesuai dengan preferensi mereka. Dari sinilah lahir CyanogenMod, custom ROM yang pertama kali muncul di awal 2009 dan menjadi salah satu ROM alternatif paling populer di kalangan pengguna Android.
CyanogenMod memberikan pengalaman Android yang lebih bersih, cepat, dan kaya fitur daripada ROM stok pabrikan. Ia didesain dengan fokus pada performa dan kontrol penuh pengguna atas perangkatnya. CyanogenMod juga memungkinkan pengguna untuk menikmati versi Android terbaru meskipun perangkat mereka tidak lagi menerima update resmi dari pabrikan namun tersedia di forum XDA Developer.
MIUI: Anak Baru yang Terinspirasi
Pada tahun 2010, Xiaomi, perusahaan yang saat itu baru merambah ke pasar smartphone, meluncurkan custom ROM mereka sendiri yang diberi nama MIUI. Menariknya, MIUI pada versi awalnya sangat dipengaruhi oleh CyanogenMod. Xiaomi menggunakan CyanogenMod sebagai basis pengembangan MIUI, dan kemudian menambahkan sentuhan khas mereka sendiri, termasuk perubahan antarmuka pengguna yang lebih mirip dengan iOS dibandingkan tampilan Android stok.
MIUI lahir dengan tujuan memberikan pengalaman yang lebih halus, visual yang menarik, dan tambahan fitur-fitur eksklusif yang tidak dimiliki oleh ROM Android standar. Pada versi-versi awalnya, MIUI menawarkan banyak hal baru seperti:
- UI yang dioptimalkan: Berbeda dari CyanogenMod yang mengutamakan kesederhanaan, MIUI memberikan pengalaman antarmuka yang lebih 'fancy' dengan ikon-ikon yang tajam dan animasi halus.
- Fitur kustomisasi: MIUI terkenal dengan opsi tema dan kustomisasi yang memungkinkan pengguna mengubah tampilan ponsel sesuai selera.
- Aplikasi bawaan: Xiaomi menambahkan sejumlah aplikasi bawaan seperti Mi Music, Mi Video, dan Mi Cloud.
Pengaruh CyanogenMod Terhadap MIUI
Pengaruh CyanogenMod terhadap MIUI sangat jelas terlihat pada beberapa aspek:
- Kinerja yang dioptimalkan: CyanogenMod dikenal karena memaksimalkan kinerja perangkat keras Android. Xiaomi memanfaatkan hal ini dan mengimplementasikan optimasi yang serupa di MIUI.
- Rooting dan Kustomisasi: CyanogenMod memberi pengguna kebebasan untuk mengakses fitur root dan kustomisasi sistem. Meskipun MIUI tidak secara langsung memberikan akses root, ide dasar kustomisasi yang mendalam tetap ada.
- Basis ROM: Pada tahap awal, MIUI berbasis pada Android versi yang digunakan CyanogenMod, yang artinya MIUI sering kali berjalan di versi yang lebih baru dari Android dibandingkan ROM bawaan dari produsen ponsel saat itu.
Perpisahan dengan CyanogenMod dan MIUI Jadi Mandiri
Meskipun MIUI awalnya dibangun di atas CyanogenMod, Xiaomi dengan cepat mulai memisahkan pengembangan MIUI dari CyanogenMod. Mereka menciptakan tim pengembang yang lebih besar dan lebih berdedikasi, dan mulai mengembangkan fitur-fitur eksklusif yang hanya ada di MIUI. Seiring berjalannya waktu, MIUI tidak lagi bergantung pada CyanogenMod sebagai dasar dan menjadi custom ROM mandiri dengan ciri khasnya sendiri.
Sementara CyanogenMod tetap menjadi pilihan populer bagi pengguna Android yang ingin lebih banyak kebebasan dan kontrol atas perangkat mereka, MIUI memantapkan dirinya sebagai ROM yang lebih terintegrasi dengan layanan-layanan Xiaomi, seperti Mi Cloud, Mi Account, dan Mi Store.
Kemunculan Cyanogen OS dan Kejatuhan CyanogenMod
Di sisi lain, CyanogenMod terus berkembang dan akhirnya berubah menjadi Cyanogen OS ketika Cyanogen Inc. (perusahaan di balik CyanogenMod) mulai bekerja sama dengan produsen ponsel. Cyanogen OS, yang menjadi dasar beberapa ponsel seperti OnePlus One, diharapkan dapat bersaing dengan MIUI dan ROM pabrikan lainnya.
Namun, pada tahun 2016, Cyanogen Inc. memutuskan untuk menghentikan pengembangan CyanogenMod dan Cyanogen OS. Ini menandai berakhirnya era CyanogenMod sebagai salah satu custom ROM terbesar dan terpopuler. Sebagai gantinya, proyek baru bernama LineageOS lahir dari sisa-sisa CyanogenMod dan hingga kini tetap menjadi custom ROM yang populer di kalangan pengguna Android yang menginginkan kebebasan lebih dari perangkat mereka.
MIUI: Dari Custom ROM Menjadi Sistem Operasi Terintegrasi
Setelah perpisahan dengan CyanogenMod, MIUI berkembang pesat dan menjadi salah satu custom ROM paling banyak digunakan di dunia. Xiaomi mulai memperluas ekosistem mereka, dan MIUI menjadi tulang punggung dari seluruh produk-produk Xiaomi, termasuk smartphone, smart TV, dan perangkat IoT.
MIUI juga telah diimplementasikan di banyak perangkat Xiaomi di seluruh dunia, dan meskipun dulunya hanya dikenal di kalangan pengguna Android yang suka ngutak-atik, kini MIUI telah menjadi ROM resmi yang digunakan oleh jutaan pengguna di seluruh dunia.
Penutup: CyanogenMod Sebagai Fondasi
Sejarah MIUI tidak bisa dipisahkan dari pengaruh besar CyanogenMod. Meskipun kini MIUI telah menjadi sistem operasi yang berdiri sendiri, CyanogenMod adalah fondasi awal yang memungkinkan MIUI berkembang dengan cepat. Xiaomi, dengan MIUI, telah membuktikan bahwa mereka mampu mengembangkan custom ROM menjadi salah satu ekosistem software terbesar di dunia smartphone.
Jadi, jika kamu menggunakan MIUI hari ini, ingatlah bahwa sebagian dari DNA-nya berasal dari CyanogenMod, sang legenda custom ROM.
Post a Comment for "#50. Sejarah MIUI dari CyanogenMod: Transformasi Menjadi Salah Satu Custom ROM Terbesar"
Post a Comment
Komentar lo bisa bantu orang lain juga, bro!!
Cerita pengalaman? Punya tips lain, Gas aja nulis.
🚫 No link jualan ya
💬 Sopan santun tetap dijaga
✔️ Centang "Notify Me" biar lo tahu kalau gue bales